Mimpi tidak datang kepada anak yang setengah-setengah
Guru saya pernah berkata, perbedaan antara
SMA dan SMK terletak pada bagaimana setelah lulusnya. Kalau SMA pilihannya ya
kuliah, kalau SMK itu pilihannya kerja atau
kuliah. Oh iya, tambahkan 'nganggur' pada masing-masing pilihan.
Saya yang emang lulusan dari SMA, yang
notabene sangat amat sangat diarahkan untuk lanjut kuliah, merasakan gimana
euphorianya 'mau kuliah dimana?' sejak pertama kali duduk di bangku kelas 12.
Saya yang emang sejak kecil bercita-cita jadi dokter tahu pasti mau kuliah
dimana. Teman-teman saya pun begitu, mereka tahu apa yang mereka mau, bahkan
sekolah saya dulu mengadakan sejenis 'Declare
Masal' untuk menentukan berapa target nilai
setiap matkul UAN dan mau kuliah di mana. Walaupun iya sih ada beberapa temen saya yang akhirnya
kerja sambil kuliah selepas dari SMA.
Bagaimana kalau di SMK?
Menurut survey kecil-kecilan saya, rata-rata anak SMK
masih menganggap untuk masuk PTN itu sulitnya bukan main karena ujian mencakup
pelajaran anak SMA, sedangkan jika kuliah di Swasta biayanya terbilang mahal. Pada
akhirnya ada beberapa anak yang SMK nya jurusannya apa, eh kuliahnya jurusannya
apa....
Dalam post ini saya akan membahas salah
satu pertanyaan yang paling sering
ditanyakan oleh siswa yag mau masuk kuliah, yup jalur masuk. Karena saya sudah
3 tahun ini menggandrungi dunia PTN maka saya akan membahas perilhal jalur
masuk ke PTN.
Jalur masuk PTN itu ada banyak sebenarnya,
tergantung Universitas nya. Di tempat saya kuliah sendiri dulu jamannya saya
baru mau jadi maba ada 4 jalur masuk.
SNMPTN (Undangan), SBMPTN (Jalur ujian tulis tingkat nasional), UMBPTN (Sejenis
SBMPTN, cuman hanya univ tertentu yang tergabung ke dalamnya) , dan Ujian Mandiri
(dari universitasnya). Tapi sekarang hanya ada SNMPTN, SBMPTN, dan Ujian
Mandiri yang itupun mengambil nilai dari nilai SBMPTN.
Saat ini juga, banyak sekali siswa yang
takut ingin melanjutkan ke perguruan tinggi karena takut menghadapi
biayanya. Padahal tidak seharusnya seperti itu. SPP dalam
kuliah bernama Uang Kuliah Tunggal atau biasa disebut dengan UKT. Jika
dahulu biaya kuliah ditentukan dari berapa sks yang diambil, sekarang ditentukan dengan UKT yang dibayar
sama setiap semesternya. UKT dibagi ke beberapa level dari yang paling murah ke
level paling mahal tergantung penghasilan orang tua, biaya listrik dan air, dan
juga jumlah anak dalam keluarga tersebut.
Tapi banyak juga UKT
yang tertera masih terbilang
mahal. Jangan khawatir, selain bisa
mengajukan ke pihak universitas, banyak juga beasiswa yang tersedia. Saya mempunyai
banyak sekali teman yang ikut program Bidikmisi dan Beasiswa. Beasiswa yang
ditawarkan pun beragam, ada beasiswa yang
tersedia dari dalam kampus,
seperti beasiswa alumni, maupun beasiswa
yang tersedia dari luar kampus yang ditawarkan oleh perusahaan dan bank. Nah ini bisa menjadi media untuk kalian tetap kuliah meskipun kekurangan biaya.
Tinggal bagaimana keaktifan kamu untuk mencari program beasiswa tersebut.
Saya merasa miris sekali melihat masih banyaknya anak-anak yang takut untuk
melangkah menuju mimpinya. Padahal jika memang mempunyai niat dan mau untuk
bergerak aktif pasti akan ada solusi dari setiap masalah. Sekali lagi tinggal bagaimana kamu mau tetap maju atau tidak. Karena mimpi tidak datang kepada orang
yang setengah-setengah.
Untuk kamu yang sudah menduduki bangku
kuliah, selamat kamu menjadi salah satu orang yang beruntung di negeri ini.
Jadi jangan sia-siakan kesempatan mu ini untuk meraih cita-cita mu di masa yang
akan datang. Jangan takut untuk bermimpi dan maju terus pantang menyerah.
Komentar
Posting Komentar