Tamparan

Prof. Gordon ever said to us... "Mistakes equal learning,"

Bagaikan duduk di sebuah kursi, aku bagaikan duduk di kursi pengadilan dengan aku sebagai terdakwanya akhir-akhir ini.

Penonton memandang aku dengan tatapan kecewa, dan aku tinggal menunggu vonis dari hakim bahwa aku bersalah.

    Dimulai dengan gue yang dikritik habis-habisan sama salah satu temen gue, karena gue left group. I Told him the reason, dan gue dikritik untuk jadi orang yang gak suka ngeluh, karena gue kalau udah ngeluh ngerasa kaya gue yang paling punya beban berat sejagad raya. Dia mengkritik gue dengan gaya golongan darah B nya yang khas, yang entah kenapa selalu kena banget ke gue. Gue sakit hati sama dia? ohh sudah biasa, kita juga udah pernah perang dingin seminggu kok, slow lah. Tapi gue sangat berterima kasih sama dia karena dia orang pertama yang ngeh gue left group dan berani untuk "ngelabrak" gue untuk jadi orang yang lebih baik lagi.

  Ternyata keberanian gak terikat oleh golongan darah dan gender. Seorang gadis bergolongan darah A berhasil 'menampar' gue untuk jangan haus akan belaian laki-laki seperti yang biasa gue lakukan. "Ya lo harusnya punya harga diri lah!, Suka sih boleh tapi jangan blak-blakan!" Ujarnya (7/7) yang akhirnya sukses membuat gue bertekad untuk gak suka sama siapa-siapa dulu, dan konsen sama semua urusan gue di sini.

   Persetan dengan list gebetan yang gue punya, udah gue robek-robek dan gue buang. My mom ever told me "Kalau cowoknya naksir, pasti dia ngejar kemana pun ceweknya pergi kok, Ul," dan gue sangat setuju akan pendapat nyokap gue itu. Orang bokap bela-belain tiap minggu Jakarta - Cirebon untuk ketemu nyokap waktu jaman mereka masih pacaran kok. Sekarang gue slow berteman dengan siapa aja tanpa ada kata "naksir" di antara kita. Nanti doi juga bakal dateng sendiri.

   Dilabrak kaya gitu perasaannya gimana, Ul? Sejak tragedi perang dunia ke 3 sama si goldar B, gue emang jadi rada kebal walaupun sakit hati kalau digituin, tapi selama itu untuk kebaikan gue, gue memandangnya positif-positif aja kok. Justru gue suka kesel dan sakit hati kalau ada orang yang diam-diam menghanyutkan ke gue. Tuh anak gak suka sama gue, dia nyuekin gue, mandang aneh gue  tapi dia gak bilang sama gue, kapan gue bisa tau ada apa sama gue yang bikin lo gak suka? gimana gue bisa tau segala keburukan gue??

  Jujur emang bisa bikin orang sakit hati, tapi gue jauh lebih sakit hati lagi kalau lo jauhin gue tanpa gue tau alasannya kenapa.

   Gue sakit hati sama dua orang tadi? iya, tapi gue sangat menghargai mereka karena berani ngoreksi gue untuk lebih baik ke depannya.

   Jangan ada dusta di antara kita lah, jujur-jujuran aja lah.

 Sorry kalau Jakartanya keluar. No offense and peace.


P.S Gue buat Hey Boys bukan dalam ajang cari cowok ya, gue cuma pengen tau ada apa di kehidupan mereka, apa yang mereka mau supaya kita cewek-cewek gak kaget kalau bergaul sama mereka. Tapi serius deh kalau ada yang salah sama Hey Boys gue, gue mohon dengan sangat untuk dikritik. Karena mungkin gue akan terus menulis bahkan memvideo Hey Boys hingga gak tau kapan.

Komentar

Postingan Populer