awkward to say thank you, but thank you


  ok, as you know. gue punya band yang udah lama bubar. gue berjanji untuk gak bikin band satu tahun dari waktu band itu bubar (btw gue capek pake kata-kata band itu band itu,namanya delimos) ok, jadi gue berusaha untuk menuruti janji gue terhadap bubarnya delimos itu. dan selama berjalan menjalani satu tahun 'masa tahanan' itu, gue mengalami banyak banget rintangan, dari rasanya gue pengen bikin band lagi lah sampe gue ambil les piano baru tapi gak terima dengan caranya yang terlalu klasik karena terbiasa dengan aliran pop .oh iya sebenernya cerita ini mau gue masukin ke Delimos Musik (after broke up) tapi gue gak yakin apakah tuh novel bisa gue lanjutin tulis atau nggak karena gue gak kuat kalau harus flashback lagi.

  sebenernya gue pengen sepengen pengennya buat ngelupain delimos, tapi rasa dendam gue terhadap orang itu seakan-akan selalu mengingatkan "oh iya lo punya delimos". gue jadi sering hina dia di mana-mana saking keselnya gue akan orang itu karena gue ngerasa dia udah ngebuang delimos setelah menerbangkannya tinggi-tinggi. tapi akhir-akhir ini gue ngerasa... kalau dia gak salah, dia gak salah, justru gue harusnya yang berterima kasih sama dia.

  Gue harusnya yang berterima kasih sama dia, karena tanpa dia gue gak mungkin bisa ketemu sama temen-temen gue yang super duper kece (SarEdFebHymKy), gak pernah rasanya jadi artis walaupun rasanya kaya gula di ujung lidah. gue harusnya yang berterima kasih sama dia, sebenernya gue juga bingung sama ini. tapi...  gue berterima kasih karena dia membuat band gue bubar, gue baru sadar, kalau band gue gak bubar. gue pasti berharap banyak untuk menjadi artis indo. yang gue gak tau saat itu, ternyata kehidupan artis itu amat sangat berat ya... ok yang ini gue terlalu ngarep ya... hehehee abaikan.. dan oh iya, gue juga gak mungkin masuk ke dunia Kpop yang sumpah damn i love this world kalau seandainya tuh band gak bubar.

   Dan gue juga berterima kasih, karena delimos, gue jadi tau kalau ada dunia lain loh di piano ini, yang dinamakan pop. selama ini gue cuma tau kalau piano itu classic classic classic, tapi orang itu mengajarkan gue dunia yang lain. yang mungkin membuat gue kesel setengah mati waktu ternyata gue masuk tempat les baru dan harus terima materi klasik lagi. lo tau gak rasanya kaya gimana?. kaya baru bebas dari jurang yang dalem tiba-tiba dijorokin lagi dan masuk ke dalem jurang itu lagi.dan sialnya jurang yang sama. BOSEN!!!!. makanya itu sekarang gue lagi pengen cari cara supaya gue gak ketemu dunia itu lagi. 6 tahun men gue klasik terus.

  oh iya gue juga harus berterima kasih juga. karena dunia pop pula gue bisa mengabulkan dua mimpi gue sekaligus. pertama gue punya mimpi maen piano sambil nyanyi. dulu gak bisa, sekarang lagu apa aja juga hayuuhh asalkan chordnya yang gampang yeee hehe, itu sebenernya juga permintaan ayah ngelesin aku piano, supaya aku bisa maen piano sambil nyanyi. kedua, lagi lagi soal dendam (jujur gue orangnya gampang dendaman dengan laki laki yang lumayah lebih tua dari gue) , gue punya dendam. tapi positif, gue pengen ketawa depan seseorang yang dulu sering ketawa di depan gue kalau gue gak bisa maen piano. sekarang gue punya bahan yang bisa gue ketawain depan dia. gue pernah punya band mannn, punya MV di YouTube (walaupun viewersnya cuma 67 gak naek naek) , punya RBT (yang udah pasif kali sekarang) jadi gue ternyata lebih maju dari yang dia perkirakan HAHAHAHA. lagi lagi gue harus berterima kasih kepada orang itu.

  akhir-akhir ini gue sadar, ternyata gue gak sendiri. bukan cuma gue yang bandnya bubar padahal mempunyai potensi. ternyata masih band band di luar yang bubar, tapi semuanya kuat kok. ahhhh guenya aja yang lebay kali ya..., gue pernah punya pertanyaan begini waktu melihat ada artis yang keluar dari bandnya yang udah sukses dan terkenal. apa gak sayang ya keluar begitu? tapi gue jadi inget "kita harus keluar dari comfort zone untuk mengubah segalanya" (ini bukan 5CM yang bilang ya... ini mr.gordon yang bilang) dan karena mereka keluar itu mereka bisa melakukan banyak hal selain sebatas manggung. menurut gue, gue punya band dan membubarkan gue juga keluar dari comfort zone gue, karena dengan itu gue bisa menemukan dunia lain yang belum gue ketahui :).
jadi... Awkward to say thank you, but thank you bapak yang maaf tidak bisa saya sebutkan namanya di sini :)))

tapi kalau lain kali saya berubah pikiran itu semua karena anda ya.. hehehee

thank you
ex personiel of delimos band
Aul

oh iya sorry ada yang kelewat, gue masih bingung mau ngapain tanggal 1 juli nanti, entah itu nulis DMABU, atau ngeupload sesuatu yang berususan dengan delimos di 4shared atau YouTube, tapi kayanya untuk nulis DMABU gue gak kuat, karena kalau nulis itu harus flashback lagi yang ngebuat gue inget lagi sama delimos.  tapi ya mola lah, pikiran gue mungkin bisa berubah. jadi stay tune aja. di YouTube, 4Shared, dan blog kesayangan ini :)

Komentar

Postingan Populer