Dear Namja 3
Ok, hari ini saya akan menulis surat lagi.
Untuk seorang namja atau laki-laki, tapi surat ini gak akan gue kasih ke dia. Cuma kalau kamu temen aku, kamu baca, dan kamu ngerasa kalau itu kamu ya kamu diem aja, jangan kasih tau aku kalau kamu udah baca, dan aku harap kita bisa terus menjadi teman.
….
Dear kamu
Hai, apa kabar kamu sejak terakhir kita chat sampai menembus malam?
Terakhir kita chat entah kenapa aku merasakan hawa awkward yang sangat amat berasa dalam perbincangan kita. Apakah kamu merasakan demikian?
Aku gak tahu ada apa dengan hubungan kita. Aku suka kamu dan mungkin kau tahu itu. Aku kalau sudah suka sama seseorang tidak berani melihat wajahnya apalagi matanya. Banyak laki-laki yang akhirnya mengibarkan bendera perang dingin di depan aku yang membuatku kecewa.
Belajar dari kesalahan itu, aku berusaha sebisa mungkin untuk bersikap biasa denganmu. Aku gak mau hubungan kita jadi renggang karena sifat aku yang seperti itu, Tapi sepertinya acting ku itu malah membuat hubungan kita jadi awkward akhir-akhir ini karena aku tetap susah untuk melihat muka kamu.
Akhir-akhir ini aku juga menyadari satu hal. Kamu butuh perempuan yang kuat. Ya, yang kuat, yang mampu menjadi pundak kamu di saat kamu rapuh. Yang bisa support kamu, membuat hari-hari kamu bahagia, dan yang pasti sangat mengerti kamu. Aku pernah coba, dan aku selalu coba hingga akhirnya aku sadar aku bukan yang kamu cari.
Aku nyerah. Untuk kamu. Silahkan kamu terbang setinggi-tinggi nya mencari merpati putih mu sendiri. Aku tahu kamu sudah suka seseorang yang aku tidak tahu siapa itu. Tapi jujur mengetahui itu membuat ku sakit hati, tapi aku selalu tersenyum karena aku bahagia akhirnya kau menemukan yang kau cari. Dan aku akan terus tersenyum di sini, sebagai sahabat kamu.
Terima kasih atas segala perhatian yang telah kamu kasih selama ini, segala tawa dan canda, segala kerelaan kamu yang mau nemenin aku chat hingga larut malam. Mulai sekarang, aku akan menganggap itu sebagai hubungan sahabat semata.
Jalgayo nae sarang…
Sahabat mu
-aul-
Untuk seorang namja atau laki-laki, tapi surat ini gak akan gue kasih ke dia. Cuma kalau kamu temen aku, kamu baca, dan kamu ngerasa kalau itu kamu ya kamu diem aja, jangan kasih tau aku kalau kamu udah baca, dan aku harap kita bisa terus menjadi teman.
….
Dear kamu
Hai, apa kabar kamu sejak terakhir kita chat sampai menembus malam?
Terakhir kita chat entah kenapa aku merasakan hawa awkward yang sangat amat berasa dalam perbincangan kita. Apakah kamu merasakan demikian?
Aku gak tahu ada apa dengan hubungan kita. Aku suka kamu dan mungkin kau tahu itu. Aku kalau sudah suka sama seseorang tidak berani melihat wajahnya apalagi matanya. Banyak laki-laki yang akhirnya mengibarkan bendera perang dingin di depan aku yang membuatku kecewa.
Belajar dari kesalahan itu, aku berusaha sebisa mungkin untuk bersikap biasa denganmu. Aku gak mau hubungan kita jadi renggang karena sifat aku yang seperti itu, Tapi sepertinya acting ku itu malah membuat hubungan kita jadi awkward akhir-akhir ini karena aku tetap susah untuk melihat muka kamu.
Akhir-akhir ini aku juga menyadari satu hal. Kamu butuh perempuan yang kuat. Ya, yang kuat, yang mampu menjadi pundak kamu di saat kamu rapuh. Yang bisa support kamu, membuat hari-hari kamu bahagia, dan yang pasti sangat mengerti kamu. Aku pernah coba, dan aku selalu coba hingga akhirnya aku sadar aku bukan yang kamu cari.
Aku nyerah. Untuk kamu. Silahkan kamu terbang setinggi-tinggi nya mencari merpati putih mu sendiri. Aku tahu kamu sudah suka seseorang yang aku tidak tahu siapa itu. Tapi jujur mengetahui itu membuat ku sakit hati, tapi aku selalu tersenyum karena aku bahagia akhirnya kau menemukan yang kau cari. Dan aku akan terus tersenyum di sini, sebagai sahabat kamu.
Terima kasih atas segala perhatian yang telah kamu kasih selama ini, segala tawa dan canda, segala kerelaan kamu yang mau nemenin aku chat hingga larut malam. Mulai sekarang, aku akan menganggap itu sebagai hubungan sahabat semata.
Jalgayo nae sarang…
Sahabat mu
-aul-
Komentar
Posting Komentar